Djawanews.com – Wacana e-ticketing untuk akses objek wisata telah lama digaungkan oleh Pemkab Gunungkidul. Dalam hal ini, Dinas Pariwisata (Dispar) merupakan organisasi perangkat daerah (OPD) yang ditunjuk untuk merealisasikannya. Akan tetapi, Asti Wijayanti, Kepala Dispar Gunungkidul, mengatakan bahwa wacana sejak 2019 itu masih belum bisa diwujudkan.
"Kendala utama tentu jaringan telekomunikasi yang belum merata serta pasokan listrik yang belum stabil," terang Asti, Jumat (11/09/2020).
Ia mengatakan, pihaknya sebenarnya telah menyiapkan program terkait penerapan e-ticketing, salah satunya adalah bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY. Kerja sama itu terkait pembayaran nontunai atau cashless.
Menurut Asti, jaringan telekomunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kelancaran pengecekan tiket di pintu masuk destinasi wisata. Sayangnya, sejumlah destinasi di Gunungkidul malah berstatus blank spot atau sulit menerima sinyal internet.
"Masalah ini sudah kami sampaikan ke Pemkab Gunungkidul serta Dispar DIY, termasuk ke sejumlah OPD terkait," jelasnya.
Sebelumnya, persoalan blank spot juga telah diakui oleh Kelik Yunianto selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Gunungkidul. Menyikapi hal tersebut, Kelik mengatakan bahwa Pemkab menargetkan 1.000 titik jaringan internet di seluruh wilayah, terutama blank spot.
"Bisa memanfaatkan dana desa, menggandeng investor, atau memanfaatkan program dari pemerintah pusat," ungkap Kelik.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik berita Jogja, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.