Djawanews.com – Musim layang-layang ternyata membawa berkah tersendiri bagi Wakirin (60), warga Dusun Taruban, Kalurahan Tuksono, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dia berhasil meraup untung jutaan rupiah dari jasa pembuatan layangan jenis bapangan. Hasil dari usaha itu dapat digunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan Wakirin bisa membeli sapi.
“Ya lumayan lah hasil pembuatan layangan di musim layang-layang tahun ini cukup besar sehingga saya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dan beli Sapi,” kata Wakirin, melansir Harian Jogja, Senin (14/9/2020).
Perlu diketahui, membuat layangan sebenarnya bukan pekerjaan utama Wakirin. Pendapatan utamanya adalah dari membuat kandang ayam dan berjualan burung merpati.
Akan tetapi, tahun ini dia mencoba peruntungan dengan alih profesi sebagai perajin layangan.
Dalam membuat layangan, Wakirin dibantu tetangganya, Kardi. Wakirin bekerja membuat rangka dari bambu. Sedangkan Kardi mengerjakan pemasangan sampul.
Dalam sehari, Wakirin dapat membuat lima layangan bapangan ukurar besar dan tiga layangan ukuran kecil.
Mereka yang memesan layangan tak hanya berasal dari warga sekitar, namun juga ada dari luar Kabupaten Kulonprogo.
Layangan bapangan buatan Wakirin dijual dengan harga yang beragam, tergantung ukuran. Paling murah adalah layangan ukuran dua meter yang dibanderol seharga Rp 50.000. Sementara ukuran di atasnya berkisar Rp 100.000 hingga Rp 150.000.