Djawanews.com – Tingkat pengangguran di Kota Tegal, Jawa Tengah disebut masih tinggi. Informasi ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal, Heru Setyawan. Ia mengakui bahwa angka pengangguran di Kota Tegal masih tinggi.
Di tahun 2019, angka pengangguran di wilayah tersebut tinggi yakni mencapai 8,07 persen.
"Berarti kalau kita bariskan 100 orang, maka ada 8 orang lebih yang menganggur. Jadi memang masih tinggi," ungkap Heru yang dikutip dari Tribunjateng.
Ia mengklaim pihaknya sudah mendorong para pencari kerja agar menjadi tenaga kerja mandiri. Artinya ada dorongan agar para pekerja mendirikan usaha mereka sendiri, bukan bekerja di sektor formal.
Di satu sisi Heri menilai perusahaan di Tegal terbatas lantaran perluasan perusahaan rata-rata berada di Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes. Meski begitu, kata Heru, pihaknya tetap mencarikan solusi bagi para pengangguran yang ada di Tegal, salah satunya melalui program-program Disnakerin Kota Tegal.
"Kami tetap mencarikan solusi. Misal saat ada perusahaan yang baru mau mulai. Ini ada formasi seperti ini. Dia mau gak kerja seperti ini," kata Heru mencontohkan.
Ia mengatakan, bagi karyawan yang sebelumnya dirumahkan karena terdampak pandemi Covid-19, saat ini sudah mulai bekerja. Di masa tersebut ada sekitar 500 karyawan di Kota Tegal yang dirumahkan.
Meski sudah dipekerjakan lagi, saat ini mereka belum bekerja secara penuh, rata-rata masih bekerja dengan sistem shift.
"Yang kemarin banyak dirumahkan itu kan sektor pariwisata. Mereka sudah dipekerjakan lagi. Tapi sistem shift kerja. Hari ini masuk, besok enggak, masih giliran," jelas Heru.
Untuk memantau kabar mengenai tingkat pengangguran di Kota Tegal dan berita Jateng, kunjungi situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.