Djawanews.com – Populasi harimau Jawa atau Panthera tigris sondaica saat ini telah dikategorikan punah secara ilmiah. Penetapan tersebut dikeluarkan sudah sejak tahun 1980-an oleh Conservation on International Trade in Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora.
Namun, seorang peneliti yang bernama Didik Raharyono justru meyakini bahwa hewan eksotik tersebut masih bisa dijumpai di hutan angker di wilayah Jawa Tengah (Jateng). Pernyataannya didasarkan pada foto satwa yang didapat dari seorang pemburu di Jateng.
Peneliti sekaligus Direktur Karnivor Jawa (PKJ) itu enggan menyebutkan di mana lokasi yang ia makdus. Ia khawatir jika menyebutkan lokasi, nanti akan ada perburuan hewan tersebut ke hutan angker itu.
“Lokasinya ada di hutan angker. Warga mengatakan jarang masuk ke situ. Saya saja meminta orang untuk mengantarkan masuk ke lokasi ditemukannya harimau itu, tapi warga banyak yang tidak mau,” kata Didik yang dilansir dari detikcom, Kamis (13/8/2020).
Ia mengatakan, foto yang diambil oleh pemburu diambil pada bulan September 2018. Sedangkan Didik mengaku mendatangi lokasi ditemukannya harimau pada 3 Desenber 2018. Ia juga tak langsung mempublikasikan foto tersebut.
“Saya sudah klarifikasi lokasi, fotonya, kejadiannya seperti apa, siapa saja saksinya, bagaimana kronologinya, kita lihat background tanahnya,” katanya lagi.
Hutan yang diduga jadi persembunyian harimau Jawa dianggap angker oleh masyarakat sekitar. Sedangkan habitat harimau jawa itu ada di hutan jati. Bahkan ia menyebut masih ada beberapa hewan lain yang saat ini sulit dijumpai seperti ular piton, burung merak, babi hutan, dan monyet.