Djawanews.com – Pada musim kemarau tahun ini, sekitar 2,3 juta warga di 326 kecamatan di 31 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) terancam bencana kekeringan. Menyikapi hal tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng melakukan sejumlah langkah antisipasi dengan mitigasi serta dukungan bantuan air bersih.
"Termasuk mengoptimalkan posko siaga 'Jogo Tirto' di seluruh kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah," terang Sarwa Permana, Plt. Kepala BPBD Jateng, Selasa (08/09/2020).
Ia menjelaskan, berdasarkan data mitigasi kerawanan, kekeringan yang akan melanda Jateng tahun ini rawan terjadi di 1.800 desa/kelurahan. Dalam perhitungan populasi, warga Jateng yang rentan terdampak sebanyak 2.345.169 jiwa, terdiri dari 780.233 kepala keluarga.
"Kebutuhan air bersih untuk menanggulangi kerawanan bencana kekeringan tersebut mencapai 35.177.535 liter air per hari," jelas Sarwa.
Selain itu, lanjut Sarwa, sampai September 2020, BPBD masih terus mendistribusikan air bersih pada warga terdampak di beberapa daerah. Pada bulan kemarin, tak kurang dari 130 tangki air bersih sudah didistribusikan ke lima daerah yang telah terdampak. Lima daerah itu adalah Kabupaten Grobogan dapat 55 tangki, Kabupaten Sragen dapat 35 tangki, Kabupaten Sukoharjo dapat 22 tangki, Kabupaten Blora dapat 14 tangki, dan Kabupaten Pati dapat 4 tangki.
Pada bulan ini, minimal 480 tangki air bersih akandisalurkan BPBD Jateng kepada warga terdampak di 4 daerah.
"Keempat daerah tersebut masing-masing meliputi wilayah Kabupaten Rembang, Kabupaten Karanganyar, Kota Pekalongan, serta wilayah Kota Surakarta yang juga ikut terdampak," tandas Plt. Kepala BPBD.
Jika Anda ingin mendapatkan info terkini lain, baik jateng, nasional, maupun mancanegara, ikuti terus berita hari ini.