Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku khawatir dengan potensi munculnya klaster penularan Covid-19 saat tahapan Pilkada Serentak 2020.
Kecemasan itu menyusul terjadinya kerumunan massa pendukung yang tidak taat terhadap protokol kesehatan ketika proses pendaftaran bakal calon Pilkada 2020 di KPU, akhir pekan lalu.
“Kemarin pendaftaran yo grudag-grudug, tolong para calon dan sebagainya, KPU, segera perbanyak virtualisasi saja. Jangan semua grudag-grudug,” kata Ganjar di kantornya, Senin (7/9/2020).
Pasca melihat pendaftaran bakal calon kepala daerah di sejumlah tempat, Ganjar memperingatkan KPU agar memperketat protokol kesehatan di masa kampanye.
Hal tersebut dilakukan agar klaster Covid-19 dari Pilkada tidak muncul.
Ganjar tidak menampik bahwa dalam kontestasi pilkada terkesan tidak menarik apabila tidak melibatkan massa pendukung.
Akan tetapi, kerumunan massa harus diminimalisir, sebab saat ini masih terjadi pandemi Covid-19.
“Jangan sampai ini jadi klaster baru. Maka, kita siapkan kawan-kawan KPU, penyelenggara pemnilu agar lebih hati-hati, ini yang khawatir,” pungkas Ganjar.
Asal tau saja, tahapan Pilkada Serentak di Jateng Tahun 2020 saat ini sedang dalam masa perpanjangan pendaftaran calon kepala daerah. Jumat (4/9/2020) lalu pendaftaran hari pertama sudah dilaksanakan dan berakhir pada Minggu (6/9/2020) dini hari WIB.
Sebanyak 41 bakal pasangan calon yang sudah mendaftar kek KPU di 12 Kabupaten/Kota yang menggelar Pilkada Serentak. Dari jumlah tersebut, ada satu bakal calon yang ternyata positif Covid-19.
Untuk mendapatkan informasi soal Pilkada Serentak 2020, simak terus Pewarta Harian online Djawanews.