Djawanews.com – Data Covid-19 yang diungkapkan oleh Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengenai Kota Semarang ternyata dibantah oleh Pemprov Semarang. Hal itu lantaran data yang dimiliki pemerintah pusat dan pemerintah Semarang berbeda.
Sebelumya, Wiku Adisasmito menyatakan bahwa Kota Semarang Jawa Tengah, jadi daerah yang memiliki kasus aktiv Covid-19 tertinggi di Indonesia.
"Kabupaten/kota dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi se-Indonesia adalah Kota Semarang dengan 2.317 kasus aktif," kata Wiku saat jumpa pers dari Kantor BNPB, Jakarta, Senin (31/8/2020) lalu.
Mendengar hal tersebut, Pemkot Semarang langsung menyanggahnya. Sanggahan disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Abdul Hakam. Ia kaget saat mendengar pernyataan tersebut.
Dilansir dari Suarajawatengah, Abdul Hakam mengatakan bahwa data yang dirilis pusat dan Dinkes Semarang berbeda. Berdasarkan data dari pihaknya, jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 yang aktif hanya berjumlah 346 kasus. Jumlah tersebut terdiri dari pasien ber-KTP Semarang dan luar Semarang.
"Jumlah tersebut terdiri dari pasien ber-KTP Semarang dan 143 luar Semarang sehingga total kasus aktif mencapai 489. Saya kaget mendengar Kota Semarang dengan 2.317 kasus aktif Covid-19," kata Hakam, Selasa (1/9/2020).
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Ia yakin bahwa sampai saat ini kasus aktif Covid-19 di Semarang masih jauh berada di bawah 2.000 kasus. Hakam pun mempertanyakan sumber data yang didapat oleh pusat.
"Kaget saya, karena berdasarkan data infocovid kami tidak demikian," katanya.
Hakam mengaku sudah menginstruksikan tim IT agar segera mengkomunikasikan hal itu pada pemerintah pusat terkait data yang dirilis Kemenkes Senin lalu. Hakam juga sempat mengklaim tidak ada lonjakan kasus penambahan di Kota Semarang selama satu minggu terakhir. Meski ada penambahan, ia menyatakan masih bisa mengendalikannya.
"Terakhir, minggu 30 Agustus kemarin jumlah akumulatif kita justru turun 19 kasus," imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memaklumi adanya lonjakan kasus yang berimbas pada data Covid-19 pemerintah pusat. Pasalnya Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi kerap menggelar tes Covid-19 masal.
Data Covid-19 secara nasional maupun regional dapat dilihat melalui situs resmi pemerintahan. Simak berita Jateng dan artikel menarik lain lewat situs resmi Pewarta Harian Online Djawanews. Anda juga bisa mengikuti Djawanews melalui akun media sosial Instagram @djawanews dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.