Djawanews.com – Tentu kabar yang mencengangkan dari banyaknya pemohon nikah di Jepara, Jawa Tengah lantaran hamil duluan. Hal tersebut sebagaimana diterangkan Pengadilan Agama Jepara.
Meskipun demikian, Pengadilan Agama Jepara menjelaskan jika dari 240 permohonan dispensasi nikah tidak semuanya disebabkan karena hamil terlebih dahulu.
Ketua Panitera Pengadilan Agama Jepara, Taskiyaturobihah mejelaskan jika penyebab lainnya dari pemohonan nikah, di antaranya karena faktor usia belum genap 19 tahun sebagaumana aturan terbaru.
“Dari 240 pemohon dispensasi nikah, memang dalam catatan kami ada yang hamil terlebih dahulu dengan jumlah berkisar 50-an persen. Sedangkan selebihnya karena faktor usia yang belum sesuai aturan, namun sudah berkeinginan menikah,” kata Taskiyaturobihah, Minggu (27/7).
DIketahui, jika data permohonan dispensasi nikah sebanyak 240 pemohon tercatat mulai bulan Januari hingga Juli 2020.
“Sementara usia pemohon dispensasi nikah ada yang berusia 14 tahun hingga 18 tahun. Artinya, tidak semuanya tamatan SMA karena bisa saja putus sekolah atau bahkan tidak sekolah,”terangnya.
Taskiyaturobihah juga ingin meluruskan pemberitaan di media online atau daring (dalam jaringan) yang menyebutkan jika 240 siswa SMA di Jepara mengajukan dispensasi nikah karena hamil di luar nikah. Menurutnya, mengingat usia pemohonnya kebetulan antara 14-18 tahun maka tidak semuanya lulusan SMA.
Dari data pemohon dispensasi nikah, menurut Taskiyaturobihah tidak semuanya berijazah SLTA, melainkan ada yang ijazahnya SMP atau SD.
“Jadi tidak benar ada 240 siswa SMA di Jepara yang hamil dan kemudian berbondong-bondong mengajukan dispensasi nikah. Pengajuan permohonan dispensasi nikahnya tentu tidak bersamaan karena datanya periode Januari-Juli 2020,” ujarnya.
Perlu diketahui, permohonan dispensasi nikah tidak hanya terjadi di Pengadilan Agama Jepara, melainkan hampir menyeluruh setelah ada penambahan batas minimal usia perkawinan dari 16 tahun menjadi 19 tahun.
Selain dispensasi pemohon nikah di Jepara, jangan lupa simak berita menarik daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.