Djawanews.com - Wakil Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Ima Mahdiah bilang ada tujuh anggota fraksinya yang setuju untuk mengajukan usulan hak interpelasi kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyelenggaraan Formula E.
Ima yang pernah menjadi staf Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ini menyebut persetujuan tujuh anggota Fraksi PDIP tertuang dalam penandatanganan pengusul hak interpelasi yang akan diserahkan kepada Ketua DPRD.
"Sampai siang ini sudah ada 7 orang yang teken tanda tangan. Kemungkinan akan bertambah karena ada yang janji malam nanti untuk tanda tangan," kata Ima saat dihubungi, Rabu, 18 Agustus seperti dilansir dari VOI.
Ima mengawali gagasan usulan hak interpelasi dari PDIP. Lalu, anggota Fraksi PDIP yang setuju atas usulan ini juga telah mengajak anggota fraksi lain seperti Gerindra, Golkar, dan Demokrat. Lalu, PSI sejak awal juga bersikap untuk mengajukan interpelasi.
Ima mengatakan, meski atas nama fraksi belum bersikap soal interpelasi, namun setiap anggota dewan baik dari PDIP maupun fraksi lain bisa memutuskan sendiri untuk ikut mengusulkan.
"Saya sampaikan bahwa ini hak personal anggota dewan terkait uang rakyat ini. Jadi, kami juga ada beberapa individu-individu yang mau tanda tangan, makanya kami sedang menunggu. Cuma, bagaimana saya dan teman-teman ini mengajak fraksi lain ikut serta juga," ucap Ima.
Diketahui, Dalam Peraturan Daerah DKI Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib DPRD DKI, hak interpelasi diusulkan kepada pimpinan DPRD. Wujud dari hak interpelasi kali ini adalah rapat paripurna dengan Gubernur.
Syaratnya, interpelasi bisa diwujudkan asal ditandatangani paling sedikit 15 anggota dewan dan harus lebih dari satu fraksi. Jika interpelasi disetujui, Ima menyebut DPRD akan mencecar Anies dengan pertanyaan mengapa Formula E tetap direncanakan.
"Kami ingin bertanya, ini uang rakyat yang dipakai untuk formula E dan penjadwalan juga belum jelas apakah diselenggarakan atau tidak 2022. Apalagi sudah disampaikan Kemenkes bahwa 2022 ini kita masih dalam situasi pandemi. Sebagus-bagusnya pun, masih masa pemulihan," ungkap dia.
Pada prinsipnya, Ima menginginkan agar Formula E dibatalkan dan anggaran yang telah digelontorkan untuk rencana Formula E senilai hampir Rp1 triliun itu bisa ditarik kembali.
"Di sini kita ingin uang untuk diselenggarakan formula E bisa ditarik balik untuk masyarakat banyak. Uangnya untuk penanganan pandemi COVID-19. Banyak masyarakat juga yang kena PHK dan kita bisa bantu dalam modal dan lain-lain," pungkas Ima.