Djawanews.com – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka membenarkan bahwa dirinya mendapat banyak tawaran untuk maju sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024. Meski demikian, Gibran menegaskan dirinya tetap patuh terhadap arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
“Yang namanya tawaran itu banyak. Dari capres lain, kompetitor banyak,” ujarnya saat ditemui awak media di Balai Kota Solo, Senin 2 Oktober.
“Sekali lagi saya ikut Ketum (Megawati),” tegasnya.
Terkait semua tawaran tersebut, Gibran mengatakan sudah melaporkan ke PDIP dan juga kepada Megawati.
“Saya bertemu dengan siapa pasti laporan ke DPP PDIP. Hasil pertemuannya apa, pasti saya laporkan. Saya kan punya pimpinan (parpol),” ucapnya.
Diketahui, Gibran juga sempat dipinang Partai Bulan Bintang (PBB) sebagai bakal cawapres dari Prabowo Subianto. Baliho yang memuat Gibran bersanding dengan Prabowo juga sempat beredar di beberapa daerah.
Putra sulung Presiden Jokowi itu menegaskan saat ini posisinya menunggu arahan dari Megawati.
“Soal spanduk cawapres itu juga saya laporkan, itu (yang memasang) relawan. Soal PBB, itu bukan tawaran (jadi cawapres Prabowo) ya, jangan disalahartikan. Intinya sekarang masih cair, kalau Ibu Ketum (Megawati) belum perintah saya enggak akan gerak,” tandasnya.
Selain tawaran menjadi cawapres di luar PDIP, Gibran menuturkan mendapatkan tawaran untuk bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN GP) yang datang langsung dari ketuanya, Arsjad Rasjid.
“Kemarin waktu rakernas, Pak Ketua TPN-GP (Arsjad Rasjid) juga panggil saya untuk ikut gabung dalam TPN GP. Intinya kan saya ikut keputusan Ibu Ketum. Saya tugas apa, di mana, saya ikut," katanya.
"Saya harus konsultasi juga masuk TPN GP, dengan ketua lain juga seperti Mbak Puan (Ketua DPP PDIP, Puan Maharani). Posisinya apa di TPN GP juga belum tahu,” sambung Gibran.