Djawanews.com – Deepfake banyak disalahgunakan untuk menjatuhkan pihak tertentu dan menyebarkan disinformasi. Karena itu, Google Indonesia telah menciptakan watermark untuk menandai gambar yang diciptakan oleh AI, khususnya deepfake, yang kemudian selanjutnya di-take down.
“Namun, sebelum itu juga kita sudah jelas, sekali lagi, pedoman komunitas kami bahwa kami melarang konten-konten yang mempersonifikasikan seseorang, apalagi kalau tujuannya itu scam atau palsu,” kata Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Putri Alam dalam acara #YukPahamiPemilu pada Rabu, 20 September.
Ketika Google menemukan foto-foto menggunakan deepfake yang dengan sengaja disebarluaskan oleh pihak tidak bertanggung jawab, Google akan segera menarik unggahan itu atau dengan kata lain di-take down.
Sejalan dengan pernyataan Putri, Tim Google DeepMind telah merilis alat bernama SynthID yang dirancang untuk menandai gambar atau memberikan watermark pada gambar yang dihasilkan oleh AI.
Alat ini dirilis pada akhir Agustus lalu dengan kinerja yang tak mampu dilakukan oleh mata manusia. Watermark ini tertanam dalam piksel gambar dan akan membuat gambar AI mudah dideteksi oleh DeepMind.