Djawanews.com – Wakil Sekretaris Dewan Syura PKB Maman Imanulhaq membantah Partai Demokrat dan PKS bakal masuk kabinet Presiden Jokowi. Ia mengatakan, dalam pertemuan terakhir bersama Presiden Jokowi di Istana Negara pada akhir bulan lalu, tidak ada pembicaraan soal perombakan kabinet.
Diketahui, isu reshuffle kembali mencuat usai KTT G20 Bali. Partai Demokrat dan PKS disebut-sebut bakal masuk kabinet dalam rangka menghilangkan friksi jelang Pemilu 2024 atau memperkuat pemerintahan di akhir masa jabatan Presiden Jokowi.
"Saya ketemu tanggal 31 Oktober di Istana, tidak ada pembicaraan soal reshuffle," ujar Maman kepada wartawan, dikutip Senin, 21 November.
Menurutnya, pemerintahan Jokowi saat ini sudah kuat dengan dukungan 7 partai politik (parpol) di parlemen dan sejumlah parpol nonparlemen.
“Saya melihat Jokowi sudah kuat dengan koalisi yang ada,” kata Maman.
Lagipula, anggota Komisi VII DPR ini mengatakan, semua parpol tengah fokus menyusun strategi memenangkan Pileg dan Pilpres 2024. Termasuk PKB, yang menargetkan masuk daftar 3 parpol dengan raihan suara terbanyak pada Pileg 2024.
"Di tahun politik 2023-2024 semua parpol lebih fokus kepada bagaimana memenangkan pemilu. Kemarin, saya sempat minta doa dan dukungan juga supaya PKB masuk 3 besar. Katanya Jokowi, 'Insya Allah masuk 3 besar',” ucap Maman.
Sebelumnya, Juru bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan Partai Demokrat mendapat tawaran masuk kabinet pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dia mengatakan, partainya juga mendapatkan tawaran kursi menteri dengan syarat Demokrat membatalkan rencana membentuk Koalisi Perubahan bersama Partai NasDem dan PKS.
Namun, Herzaky menegaskan, Partai Demokrat saat ini masih fokus pada rencana pembentukan Koalisi Perubahan. Hal ini dilakukan sebagai upaya mempersiapkan diri menghadapi Pileg dan Pilpres 2024.
"Tawaran apapun (kursi menteri) yang datang, baik secara langsung maupun tidak, selama dengan cara dan niat baik, merupakan bagian dari upaya komunikasi dan silaturahmi para sahabat," kata Herzaky.
Herzaky mengatakan Partai Demokrat ingin masuk pemerintahan pada periode 2024-2029 bersama Partai NasDem dan PKS. Menurutnya, rakyat akan merasakan perubahan dan perbaikan negeri ini.
Herzaky memastikan kebijakan pemerintah saat itu akan benar-benar bermanfaat bagi rakyat. Pemerintah yang terdiri dari Demokrat, NasDem dan PKS akan melakukan pembangunan yang diperuntukkan bagi kesejahteraan rakyat. Bukan sebaliknya, melaksanakan pembangunan dengan mengorbankan rakyat.
"Bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan untuk negeri ini. Memastikan kebijakan pemerintah bermanfaat sebesar-besarnya untuk rakyat. Melakukan pembangunan untuk rakyat, bukan rakyat yang dikorbankan untuk pembangunan," katanya, Senin, 14 November.