Djawanews.com - Sejumlah orang berpakaian badut dilaporkan mendekati anak-anak sekolah dasar (SD) di Singapura. Badut misterius ini praktis membuat warga Negeri Singa itu resah.
Maraknya badut misterius itu sontak menghebohkan warga Singapura. Kepolisian Singapura pun terjun untuk menyelidiki kelompok badut misterius tersebut.
Polisi Singapura telah menerima beberapa laporan dari masyarakat terkait teror badut tersebut pada Senin, 20 September 2021.
“Kami akan memverifikasi fakta dengan pusat pendidikan tentang dugaan keterlibatan mereka dalam insiden tersebut,” jelas pihak kepolisian Singapura.
Polisi tidak menyebutkan nama SD yang jadi sasaran badut misterius tersebut. Tetapi Speech Academy Asia telah meminta maaf atas masalah keamanan yang disebabkan oleh karyawannya yang mengenakan kostum badut di luar sejumlah SD di Singapura.
Dari foto-foto yang beredar di media sosial menunjukkan seorang lelaki berpakaian badut di pinggir jalan sebuah sekolah. Lelaki itu seperti berdiri di depan SD Temasek di Bedok South Avenue 3. Pesan yang beredar di media sosial juga menuduh bahwa orang-orang yang berpakaian badut itu menawarkan uang kepada anak-anak untuk mengikuti mereka.
Teror Badut
Sekolah Tao Nan, yang terletak di dekatnya, memberi tahu orang tua lewat sebuah pemberitahuan bahwa polisi telah memberitahu mereka tentang teror badut tersebut.
“Kami diberitahu oleh polisi atas kemunculan orang-orang yang berpakaian seperti badut terlihat berkeliaran di sekitar SD dan meminta siswa untuk mengikuti mereka,” ujar orang tua murid.
Speech Academy Asia mengakui bahwa promotor yang berpakaian badut adalah salah satu karyawannya. Namun, pihaknya menekankan bahwa anggota timnya tidak menawarkan imbalan uang dalam bentuk apa pun kepada anak-anak untuk mengikuti mereka.
“Selain itu, promotor kami secara ketat tidak membawa anak-anak keluar dari sekitarnya,” kata perusahaan itu dalam sebuah posting Facebook.
“Kami sangat memahami kepedulian Anda terhadap keselamatan anak-anak Anda; maka kami akan segera menghentikan roadshow kami. Sekali lagi, kami benar-benar meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, dan kami berterima kasih atas pengertian Anda," kata Speech Academy Asia.
“Cara yang salah untuk mempromosikan kelas dan pelajaranmu. Anda menyebabkan (kepanikan) yang tidak perlu kepada orang tua dan anak-anak,” komentar seorang pengguna Facebook.
Ketua Parlemen Singapura, Tan Chuan-Jin mempertimbangkan insiden tersebut dengan mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa masalah ini tidak lucu dan sangat berbahaya. Sementara kepolisian Singapura mengingatkan anggota masyarakat untuk menjauh dari orang asing dan melaporkan orang atau aktivitas yang mencurigakan.