Djawanews.com – Arab Saudi menolak menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa pengakuan kemerdekaan Palestina. Selain itu, Arab Saudi juga menuntut penghentian agresi militer Israel di Gaza dan penarikan semua pasukan dari wilayah tersebut.
Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menegaskan sikap teguhnya terhadap Amerika Serikat mengenai masalah Palestina.
"Kerajaan telah mengkomunikasikan posisi tegasnya kepada pemerintah AS bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui di perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, dikutip Arab News.
"Dan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan dan dihentikan. semua pasukan pendudukan Israel mundur dari Jalur Gaza," sambungnya.
Lalu, pernyataan itu juga menegaskan bahwa Arab Saudi menyerukan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk segera mengakui negara Palestina. Hal ini bertujuan agar rakyat Palestina mendapatkan hak-hak mereka secara sah dan perdamaian yang adil bagi semua pihak.
"Sehingga rakyat Palestina dapat memperoleh hak-hak mereka yang sah dan agar perdamaian menyeluruh dan adil tercapai bagi semua orang," tegasnya.
Pada hari Selasa, juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.
Gagasan Israel dan Arab Saudi untuk secara resmi mempererat hubungan telah menjadi perbincangan sejak Saudi memberikan persetujuan diam-diam kepada negara tetangga di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
Arab Saudi menunda rencana yang didukung AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, kata sumber yang mengetahui pemikiran Riyadh kepada Reuters pada Oktober 2023, ketika perang antara Hamas dan pasukan Israel meningkat.