Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau Bank BRI dalam mendukung pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan membuka akses keuangan formal. Jokowi memuji pencapaian BRI yang telah berhasil merangkul lebih dari 15,2 juta nasabah melalui program PNM Mekaar BRI.
Tak hanya itu, Bank BRI juga sukses meluncurkan Holding Ultra Mikro (UMI) yang kini memiliki lebih dari 8,2 juta nasabah dan memberikan layanan kredit hingga Rp10 juta. Keberhasilan ini membuka jalan bagi pengembangan UMKM di Indonesia.
Jokowi bahkan menilai Direktur Utama BRI, Sunarso pantas untuk mendapatkan penghargaan Nobel atas kinerjanya, sebagaimana yang pernah diraih oleh Grameen Bank berkat layanan finansialnya kepada 6,5 juta nasabah.
“Grameen Bank Bapak Muhammad Yunus itu dapat nobel karena Grameen Bank memiliki nasabah 6,5 juta. Ini harusnya Pak Dirut Sunarso sudah diberi nobel seharusnya,” katanya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024, di Jakarta, Kamis, 7 Maret.
Menurut Jokowi, Sunarso belum mendapatkan nobel lantaran belum ada yang mengusulkan. Meski begitu, dia menilai Sunarso juga layak mendapatkan nobel.
“6,5 dapat, masa tadi PNM Mekaar yang 15,2 juta, kemudian UMI bisa 8,2 juta, kemudian KUR 16 juta, angka yang tidak kecil. Enggak tahu, belum dapat karena mungkin enggak ada yang mengusulkan. Kan bisa diurus yang urusan-urusan nobel,” ucapnya.
Di sisi lain, Jokowi bilang PNM Mekaar ini memiliki perkembangan yang sangat baik. Awalnya, di tahun 2015 hanya memiliki 400.000 nasabah, kini berhasil menyentuh 15,2 juta dan memberikan kredit sebesar Rp25 juta.
Bahkan, sambung dia, total kredit yang digelontorkan juga meningkat dari Rp800 miliar pada 2015 menjadi Rp244 triliun.
“Saya ingat 2015 kurang lebih Rp800 miliar, kemudian masuk Rp244 triliun itu angka yang lompatan besar sekali. Mestinya hal hal seperti ini diberikan apresiasi,” tuturnya.