Djawanews.com – Bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menambahkan satu kriteria yang disebutnya kriteria nol dalam menentukan sosok yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Adapun kriteria itu adalah sosok yang tak punya masalah.
Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani mengatakan, kriteria nol itu sangat relevan dengan kebutuhan masa depan bagi calon pemimpin mendatang.
"Kriteria nomor nol ini yaitu tak memiliki beban masa lalu atau tak bermasalah dan memiliki keberanian ini sangat relevan dan sesuai dengan kebutuhan," kata Kamhar kepada wartawan.
Menurutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memenuhi kriteria nol itu maupun lima kritertia lainnya untuk mendampingi Anies di Pilpres 2024.
"Mas Ketum AHY sangat memadai dan memenuhi kriteria ini," kata Kamhar.
Dia menilai, AHY memiliki keberanian dan tidak tesandara dengan masalah-masalah hukum. Hal itu sejalan pula dengan visi dan misi dari Koalisi Perubahan.
Dia menambahkan, sebagaimana disampaikan Anies bahwa pada agenda perubahan dan perbaikan terkandung empat substansi yang mesti dijalankan, yaitu menentukan apa hal yang harus diteruskan dari kebijakan sekarang, apa hal yang mesti dikoreksi dari kebijakan sekarang, apa yang harus dihentikan dari kebijakan sekarang, dan apa hal baru yang mesti dibuat sama-sama.
"Untuk efektifikas dan optimalisi menjalankan ini, butuh orang yang tak memiliki beban masa lalu dan keberanian," kata Kamhar.
"Bersih dan berani ini pun sangat diperlukan jika mendapatkan kesempatan sejarah memperoleh mandat rakyat pada Pilpres 2024 nanti," imbuhnya.
Sementara Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, sosok AHY memang bisa dikatakan masuk dalam kriteria nol.
Namun, bagi partainya, Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan alias Aher juga tak kalah dengan AHY dan memenuhi kriteria yang diinginkan Anies.
"Mas AHY dan Kang Aher masuk syarat," ucap Mardani.
Terlepas dari siapakah tokoh yang paling pantas dan memenuhi seluruh kriteria bacawapres Anies, PKS mendukung penuh adanya syarat mencari sosok yang bersih untuk meminpin Indonesia ke depan.
"Koalisi Perubahan untuk Persatuan ingin lebih baik. Ingin menegakkan keadilan. Ingin Indonesia maju. Karena itu Capres dan Cawapresnya mesti tidak dibebani masa lalu," kata Mardani.
Sebelumnya, Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said mengatakan, kriteria nol tersebut untuk memperkuat lima kriteria yanng sudah pernah diungkapkan sebelumnya.
"Sebenarnya bukan menambah (kriteria bacawapres), tapi memperkuat pesan. Ya itu benar, sudah lama Pak Anies berpandangan demikian," kata Sudirman kepada wartawan, Jumat (21/7)
Tim Delapan Koalisi Perubahan, kata Sudirman, sudah menyetujui adanya kriteria nol tersebut. Dia bilang, kriteria itu merupakan bagian dari upaya perbaikian ke depan.
Koalisi Perubahan, kata Sudirman, menginginkan ke depannya ada pasangan presiden dan wakil presiden yang bebas dari risiko-risiko hukum.
"Karena kita ingin memulai ikhtiar perbaikan, maka akan bagus kalau kepemimpinan nasional merupakan dwi tunggal yang bebas dari risiko-risiko hukum," ucapnya.