Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Aktivis 98 Kecam Pernyataan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal, Desak Minta Maaf dan Mundur dari Jabatannya
Aktivis 98 (Dok. Istimewa)

Aktivis 98 Kecam Pernyataan Fadli Zon soal Pemerkosaan Massal, Desak Minta Maaf dan Mundur dari Jabatannya

MS Hadi
MS Hadi 19 Juni 2025 at 03:10pm

Djawanews.com – Pernyataan Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang menyebut peristiwa pemerkosaan massal 1998 hanya rumor belaka menuai kecaman keras dari aliansi organisasi aktivis 1998, termasuk Pena 98, Barikade 98, Gerak 98, dan KA KBUI 98.

Para aktivis menuntut Fadli Zon untuk meminta maaf secara terbuka dan bahkan dipecat dari jabatannya. Mereka menilai ucapan Fadli Zon tidak hanya ahistoris tetapi juga sangat melukai para korban.

"Nah ini kami mengecam ya, ini tidak main-main, lewat pernyataan hari ini, ini tidak berhenti hanya di sini ini akan menular kepada seluruh teman-teman daerah, seluruh teman-teman aktivis tahun 1998 yang terlibat pada tahun 1998 saat ini sudah marah dan sangat kecewa," kata Aktivis 98 Mustar Bonaventura saat jumpa pers di Graha Pena 98, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu 18 Juni.

Mustar menegaskan, peristiwa pemerkosaan massal pada tahun 1988 bukanlah rumor semata. Akan tetapi, peristiwa tragis itu benar-benar terjadi di era orde baru (orba).

"Menurut saya harusnya kalau kemudian negara tidak mampu menangkap atau kemudian menjelaskan siapa pelaku, siapa orangnya yang melakukan pemerkosaan pada peristiwa tahun 1998, ya, janganlah kemudian membuat rasa luka yang menurut kami, adalah menyakitkan. Ini sama halnya negara tidak mampu memberikan rasa keadilan malah justru membuat rasa luka itu jauh lebih pedih," sesal Aktivis 98 dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini. 

Lalu, kata Mustar, setidaknya ada tiga indikator nyata bahwa tragedi pemerkosaan massal 1998 itu benar-benar terjadi. Pertama, pidato Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang mengutuk keras peristiwa pemerkosaan massal 1998. 

"Kedua, seingat kita pada tahun 1998 itu lahir ada satu Komnas Perempuan. Inisiasi lahirnya Komnas Perempuan itu dasarnya adanya pemerkosaan massal ini, kekerasan seksual pada perempuan pada saat itu, maka lahirlah ide dan gagasan melahirkan Komnas Perempuan," tegas Mustar. 

Ketiga, kata Mustar, adanya hasil investigasi tim gabungan pencari fakta (TGPF) terkait peristiwa pemerkosaan massal 1998. 

"Ini jelas semua sejarah detail," cetusnya. 

Baca Juga:
  • Nekat Nyebur Kolam Bundaran HI saat Demo, Belasan Aktivis Greenpeace Diamankan Polisi
  • Sepak Terjang Lieus Sungkharisma, Pendukukung Jokowi dan Prabowo
  • Lieus Sungkharisma Meninggal Dunia, Fadli Zon: Aktivitis yang Berani Bicara dan Bersikap

Atas dasar itu, Mustar menegaskan Menbud Fadli Zon harus bertanggungjawab atas ucapannya karena membuat luka yang semakin dalam bagi para korban peristiwa yang tidak manusiawi itu. Menurutnya, salah satu bentuk pertanggungjawaban itu adalah Fadli Zon harus dipecat dari jabatannya.  

"Dan kita minta Presiden Rabuwo menghentikan secara tidak terhormat Fadli Zon, pecat! Ini betul, ini Menteri Sotoloyo, Menteri Sotoloyo yang asal jeplak," pungkasnya.

Sementara itu, Aktivis 98 Jimmy Fajar alias Jimbong memberikan ultimatum keras kepada Menbud Fadli Zon untuk meminta maaf secara terbuka kepada seluruh rakyat Indonesia. 

"Dan apabila Fadli Zon tidak meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, kami akan geruduk, kami akan kepung Kementerian Kebudayaan sebagai bahwa dia harus bertanggung jawab terhadap perjanjiannya dia," tegas Jimbong.

Aktivis 1998 memberikan waktu selama 30 hari ke depan kepada Menbud Fadli Zon untuk meminta maaf secara terbuka, terhitung hari ini.

"Bukan klarifikasi. Karena selama ini kan dia (Fadli Zon) hanya mengklarifikasi. Dia selalu membangun narasi-narasi kebohongan terus. Kita bukan minta klarifikasi, tapi kita minta permintaan maaf," tegas Jimbong.

Turut hadir saat jumpa pers aktivis 1998 dari berbagai elemen. Ada Aktivis 1998 Jimmy Fajar alias Jimbong, Alex Leonardo Rumbi dan Pande K Trimayuni dan yang lainnya.

Di akhir jumpa pers, Aktivis 98 juga membacakan pernyataan sikap bersama dan menyanyikan lagu Darah Juang.

Sementara itu, Aktivis 1998 Pande K Trimayuni menilai pernyataan Fadli Zon merupakan upaya melakukan pemutihan terhadap dosa yang terjadi pada Orde Baru. 

"Tapi di lain pihak muncul pemutihan terhadap dosa-dosa. Dimana misalnya peristiwa apa yang terjadi selama Orde Baru tidak dimunculkan," kata Pande.

Dirinya juga mempertanyakan alasan Fadli Zon yant menyebut bahwa dibutuhkan fakta hukum dalam pembuktian pemerkosaan 98. 

Menurutnya, tidak perlu fakta hukum untuk membuktikan kebenaran sebuah peristiwa. 

"Bahkan kemudian peristiwa-peristiwa yang terkait dengan rezim seperti perkosaan itu tidak muncul. Nah, jika tadi misalnya Fadli Zon mengatakan bahwa tidak ada fakta hukum," ucapnya.

"Nah, sejarah dimana perlu fakta hukum? Pertama itu ya bahwa berbagai macam sejarah yang runtuhnya singosari, runtuhnya Majapahit gitu ya," tambahnya.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#Sejarah#tragedi 1998#pemerkosaan massal#aktivis 98#FADLI ZON

Berita Terkait

    Malam Puncak HUT ke-498 Jakarta Bakal Digelar di Lapangan Banteng
    Berita Hari Ini

    Malam Puncak HUT ke-498 Jakarta Bakal Digelar di Lapangan Banteng

    Djawanews.com – Malam puncak perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-498 Jakarta akan digelar di Taman Lapangan Banteng pada Minggu, 22 Juni, pukul 17.00-23.00 WIB. Acara ini akan menampilkan ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • Heboh Ukuran Rumah Subsidi 18 Meter Persegi, Maruarar: Di Instragram Banyak Milenial Senang
    Berita Hari Ini

    Heboh Ukuran Rumah Subsidi 18 Meter Persegi, Maruarar: Di Instragram Banyak Milenial Senang

    MS Hadi 19 Jun 2025 11:34
  • Buntut Sengketa 4 Pulau Aceh, DPR Minta Kemendagri Susun Blueprint Batas Wilayah
    Berita Hari Ini

    Buntut Sengketa 4 Pulau Aceh, DPR Minta Kemendagri Susun Blueprint Batas Wilayah

    MS Hadi 19 Jun 2025 10:10
  • Terbukti Suap Hakim, Ibunda Ronald Tannur Divonis 3 Tahun Penjara dan Denda Rp500 juta
    Berita Hari Ini

    Terbukti Suap Hakim, Ibunda Ronald Tannur Divonis 3 Tahun Penjara dan Denda Rp500 juta

    Djawanews.com – Meirizka Widjaja, ibunda dari Ronald Tannur, divonis tiga tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider 6 bulan pidana kurungan. Ia terbukti bersalah menyuap hakim untuk memengaruhi ....
    MS Hadi
    MS Hadi
  • 386 WNI di Iran dan 194 WNI di Israel, Kemlu RI Nyatakan Tidak Ada yang Jadi Korban
    Berita Hari Ini

    386 WNI di Iran dan 194 WNI di Israel, Kemlu RI Nyatakan Tidak Ada yang Jadi Korban

    MS Hadi 19 Jun 2025 07:01
  • AS Tutup Kedutaan Besar di Yerusalem Akibat Perang Iran-Israel
    Berita Hari Ini

    AS Tutup Kedutaan Besar di Yerusalem Akibat Perang Iran-Israel

    MS Hadi 18 Jun 2025 19:13

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Prabowo Ungkap Belanda Ambil Kekayaan Indonesia Rp504 Kuadriliun Selama Menjajah
Berita Hari Ini

1

Prabowo Ungkap Belanda Ambil Kekayaan Indonesia Rp504 Kuadriliun Selama Menjajah

Presiden Prabowo Optimis Indonesia Bebas Kemiskinan Sebelum 2045
Berita Hari Ini

2

Presiden Prabowo Optimis Indonesia Bebas Kemiskinan Sebelum 2045

Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran: Perburuk Situasi Kawasan Timur Tengah
Berita Hari Ini

3

Indonesia Kutuk Serangan Israel ke Iran: Perburuk Situasi Kawasan Timur Tengah

Budi Gunawan Bersama BNN Musnahkan Barang Bukti 2 Ton Sabu di Batam
Berita Hari Ini

4

Budi Gunawan Bersama BNN Musnahkan Barang Bukti 2 Ton Sabu di Batam

Tanggapan Kapolri soal Roy Suryo Ragukan Hasil Uji Lab Forensik Ijazah Jokowi
Berita Hari Ini

5

Tanggapan Kapolri soal Roy Suryo Ragukan Hasil Uji Lab Forensik Ijazah Jokowi

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up