Djawanews.com - Sebuah hasil studi mengeklaim bahwa menara kembar World Trade Center (WTC) di New York, Amerika Serikat (AS) tidak runtuh karena kebakaran dalam serangan teror 9-11. Hasil studi ini pun mengejutkan banyak pihak.
Seperti diketahui, dua menara kembar WTC menjadi pusat perhatian dunia setelah ditabrak dua pesawat komersial. Pesawat itu disebut-sebut telah dikendalikan oleh pembajak pada 11 September 2001 silam.
Dalam waktu kurang dari dua jam setelah ditabrak oleh pesawat, salah satu gedung pencakar langit WTC runtuh ke tanah. Disusul satu menara lagi dalam selang waktu yang tidak terlalu lama.
Hingga beberapa tahun kemudian, sebagian orang yakin bahwa dua menara kembar tersebut hancur akibat ledakan pesawat. Di sisi lain, kehancuran dua menara pencakar langit itu juga menyisakan tanda tanya besar.
Salah satu petunjuknya adalah hancurnya menara ketiga yang disebut Tower Seven (WTC 7). Tower Seven mnjadi pusat banyak teori konspirasi karena runtuh dengan sendirinya tanpa ditabrak pesawat.
Menara ketiga yang berlantai 47 itu berjarak 110 meter dari dua menara kembar WTC yang runtuh. WTC 7 pun diketahui runtuh tujuh jam setelah menara kembar runtuh.
Sekian lama menjadi misteri, para ahli pun tergerak untuk melakukan penelitian lebih dalam. Mereka pun menolak pernyataan pejabat Pemerintah pada 2008 bahwa WTC 7 runtuh karena kebakaran gedung yang tidak terkendali.
Bukan Disebabkan oleh Api
Berdasarkan studi ekstensif selama empat tahun di Universitas Alaska, para ahli menemukan bahwa api tidak menyebabkan keruntuhan. Studi itu menyebutkan, "Kebakaran tidak menyebabkan runtuhnya WTC 7 pada 9-11."
Temuan tersebut bertentangan dengan kesimpulan dari NIST dan perusahaan teknik swasta yang mempelajari keruntuhan gedung tersebut.
“Kesimpulan sekunder dari penelitian kami adalah bahwa runtuhnya WTC 7 adalah kegagalan global yang melibatkan kegagalan hampir bersamaan dari setiap kolom di gedung,” katanya.
Sementara itu, seorang ahli teori konspirasi terkemuka menolak temuan pejabat tersebut. Robert Korol, seorang profesor teknik sipil dan penulis bersama dari Architects & Engineers untuk 9-11 Truth, mengeklaim penghancuran WTC 7 telah terkontrol.
“Fenomena yang mampu meruntuhkan bangunan seperti itu hanya penghancuran terkontrol, di mana bahan peledak atau perangkat lain digunakan untuk meruntuhkan struktur dengan sengaja,” katanya.
Tak hanya itu, Korol juga mengatakan tidak ada peristiwa alam lainnya yang menyebabkan sebuah gedung runtuh kecuali gempa di Meksiko pada 1985 lalu. Menurutnya, tidak ada kebakaran yang menyebabkan bangunan tinggi berbingkai baja runtuh total, baik sebelum maupun sejak 9-11.
Api diklaim tidak akan cukup kuat untuk membakar struktur baja.