Djawanews - Polisi akhirnya menetapkan Lurah berinisial S di salah kawasan di Kota Depok sebagai tersangka. Berkasnya sudah diproses juga oleh Kejaksaan Negeri Depok.
Kejaksaan Negeri Depok mengaku sudah menerima SPDP dari Polres Metro Depok terkait proses penyidikan Tindak pidana pasal 14 undang-undang RI nomor 4 tahun 1984 tentang wabah menular dan atau pasal 212 KUHP dan atau pasal 216 KUHP pidana atas nama S.
Kepala Kejaksaan Negeri Depok Sri Kuncoro mengatakan pihaknya telah menunjuk 5 Jaksa Penuntut Umum untuk mengikuti perkembangan penyidikan dan penelitian dari tindak pidana yang disangkakan terhadap Suganda juga berprofesi selaku lurah di Kota Depok.
“Kami hari ini telah menerima SPDP dari Polres Metro Depok terkait kasus Lurah pelanggar prokes, berinisial (S) dan telah menunjuk Jaksa Penuntut Umum untuk menangani perkara ini, Kita akan segera pelajari terkait kelengkapan formil dan materiil,” katanya, Selasa, 6 Juli.
Tersangka (S) disangkakan telah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur pada Pasal 14 UU RI No. 4 tahun 1984 Tentang Wabah Penyakit Menular dan atau Pasal 212 KUHP dan atau Pasal 216 KUHP. Kejaksaan Negeri Depok telah menunjuk 5 Jaksa Penuntut Umum yaitu Arief Syafriyanto,S.H.,M.H, Ivan Rinaldi,S.H.,M.H, Ardhi Haryo Putranto, S.H.,M.H, Athar Bungo Ramadan,S.H, dan Hengki Charles Pangaribuan,S.H.
”Sebagai keseriusan dalam penanganan perkara yang menarik perhatian publik tersebut Kejaksaan Negeri Depok telah menunjuk 3 pejabat struktural eselon IV , satu pejabat struktural eselon 5 dan Jaksa senior,” ungkapnya.
Polisi menjelaskan, S yang menggelar resepsi pernikahan di Depok saat PPKM Darurat ternyata mengundang massa sebanyak 1.500 orang. Akan tetapi, tamu yang hadir pada resepsi itu baru sekitar 300 orang.
Polisi sudah meminta lurah untuk menghentikan gelaran resepsi pernikahan. Tapi tak digubris hingga terpaksa penyegelan pada sore harinya.
View this post on Instagram