Djawanews.com – Penceramah KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengatakan bahwa cap radikal sebenarnya baru muncul belum lama ini. Menurut Aa Gym, kata radikal mulai ramai digunakan setelah adanya insiden Ahok.
Aa Gym mengatakan, kata dan cap radikal itu makin gencar setelah adanya gerakan massa umat Islam 212 di Monas beberapa tahun lalu.
Jika cap radikal hanya karena beda pendapat dan tidak mau menuruti pihak tertentu, menurut Aa Gym, itu sesuatu yang sangat berlebihan.
Radika Ramai Digunakan usai Insiden Ahok
Karni Ilyas bertanya ke Aa Gym mengenai persepsi banyak tokoh dan pemuka agama yang radikal di Indonesia.
Sepengetahuannya, Aa Gym mengatakan, kata radikal ini mulai laris semenjak ada insiden Ahok beberapa tahun lalu.
"AA dakwah sudah sangat lama ya, kenal juga dengan banyak pihak. Kata radikal ini sebetulnya baru datang akhir-akhir ini saja nih. Kalau nggak salah, mulainya sesudah ada kejadian dengan pak Ahok itu," jelasnya Aa Gym dikutip dari Youtube Karni Ilyas Club, Kamis 17 Februari.
Cap radikal dan intoleran itu makin laris setelah ada gerakan 212 pada 2016. Kata radikal makin sering disebut-sebut.
Aa Gym mengakui dia bukan radikal dan intoleran. Baginya kalau umat Islam itu radikal, maka Indoenesia akan berantakan sejak lama, tetapi nyata Indonesia damai dan rukun saja. Apalagi gerakan 212 itu yang bersejarah juga berjalan dengan damai.
"Jadi sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan, benar ada perilaku menyimpang, yang Aa anggap menyimpang ya, dari tindakan-tindakan teror, dan itu sangat tidak sepakat ya," jelasnya.
Aa Gym tidak membantah bahwa memang ada tindakan atau perilaku teror dari oknum yang beragama Islam, dan untuk itu tentu saja penegak hukum harus menindak tegas.
"Yang jelas kekerasan seperti itu tidak menjadi pemikiran kita umat Islam. Kalau radikal ini disebut karena beda pendapat, tidak menurut pihak tertentu, tidak sefrekuensi, walau benar dianggap radikal, itu tidak adil dan tidak menyelesaikan masalah," jelasnya.
Adapun kasus masjid dan pesantren terafiliasi dengan radikalisme, Aa Gym berpandangan itu tugas penegak hukum untuk bertindak tegas sebaiknya penegak hukum langsung menindak tegas oknum yang bersangkutan.
Aa Gym juga mengingatkan jangan sampai karena peristiwa itu kita masjid dan pesantren menjadi sarang teroris. Hal itu, imbuhnya, bisa menyakiti umat Islam.