Djawanews.com – Berdasarkan rapid test antigen massal oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, pada Senin (20/9) terhitung 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif COVID-19.
Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Joko Sumarno mengatakan saat ini masih menggali informasi dan klarifikasi dari Kepala SMPN 4 Mrebet Purbalingga.
“Pembelajaran tatap muka (PTM) kan sebenarnya juga belum berjalan, apa itu kucing-kucingan atau bagaimana, ini yang masih akan kami cari tahu dari kepala sekolahnya,” kata Joko, mengutip kompas.com, Selasa, 21 September.
Sementara itu, menurut Kepala Dinkes Purbalingga Hanung Wikantono hal itu kemungkinan terjadi karena SMPN 4 Mrebet sempat memulai pembelajaran tatap muka (PTM) sebelum ada keputusan Satgas COVID-19.
“Sudah berlangsung (PTM) selama satu-dua minggu, terus ada yang bergejala dan banyak yang mengalami hal serupa, demam, flu,” kata Hanung.
Melihat hal itu, kepala sekolah berinisiatif menghubungi dinkes untuk melakukan rapid test antigen secara massal. Dari 350 sampel usap, 90 siswa menunjukkan hasil positif COVID-19.
“Hari ini kami putuskan isolasi terpusat di gedung sekolah,” ujar Hanung.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya klaster penularan COVID-19 baru di Purbalingga.
“Opsinya hanya isolasi terpusat, tidak ada isoman, 90 kalau dibuat pohon faktor jadi ledakan klaster. Kami tidak mau ambil risiko itu,” ujarnya
Terhitung dari hari ini, selama 13 hari ke dapan siswa akan menjalani isolasi selama 13 hari terhitung hari ini. Satgas COVID-19 Kabupaten Purbalingga masih melakukan sosialisasi kepada wali murid agar tidak muncul penolakan.
“Hampir semua pasien tanpa gejala (OTG) atau gejala ringan. Kami menyiagakan tenaga medis lengkap dengan fasilitasnya agar seluruh siswa dapat terpantau,” ujarnya.