Djawanews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat 500 keluarga di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang, terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Jazudin, mengatakan korban banjir Kabupaten Subang memilih lokasi pengungsian di bawah jembatan layang Pamanukan.
"Dari ratusan keluarga yang terdampak, ada sekitar 50 warga korban banjir mengungsi di bawah jembatan layang Pamanukan," katanya di Subang, Jawa Barat (Jabar), Senin 13 Februari, disitat Antara.
Mereka memilih mengungsi, karena rumahnya terendam banjir setinggi 50-80 centimeter alias cm. Selain itu, masih ada juga warga yang masih bertahan di rumahnya masing-masing.
Ia memastikan akan berupaya mencukupi kebutuhan pengungsi korban banjir, mulai dari makanan hingga kebutuhan lainnya.
Banjir yang merendam pemukiman warga di wilayah utara Subang itu sudah terjadi sejak Sabtu 11 Februari malam.
Ia menyampaikan, kalau banjir yang terjadi di sekitar Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan itu terjadi akibat tingginya curah hujan selama beberapa hari terakhir yang disusul dengan meluapnya saluran pembuang Sungai Cigadung.
Atas hal tersebut, pihak BPBD Subang akan menurunkan alat berat untuk melakukan pengerukan, agar air di saluran pembuang bisa mengalir ke Sungai Cigadung.
Selain itu, pihaknya telah menurunkan personel untuk melakukan antisipasi banjir semakin besar.
Wilayah Kecamatan Pamanukan, kata Udin Jazudin, merupakan salah satu daerah yang rawan banjir di Subang. Hampir setiap tahun, banjir terjadi di daerah itu akibat tingginya curah hujan yang disusul dengan meluapnya air sungai.
Sementara itu, pada Minggu 12 Februari malam, Kapolres Subang AKBP Sumarni meninjau para pengungsi korban banjir di bawah jembatan layang Pamanukan Subang.
Ia meninjau sekaligus memberikan langsung bantuan makanan siap saji seperti mie instan, snack, roti, minuman hangat, air mineral dan yang lainnya.