Djawanews.com – Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan batu bara terbesar di dunia. Dengan perkiraan cadangan mencapai 38,84 miliar ton, sumber daya ini diperkirakan dapat bertahan hingga 65 tahun ke depan jika tidak ditemukan cadangan baru.
Pada 30 Agustus 2023, produksi batu bara Indonesia mencapai 360,69 juta ton, menurut data Minerba One Data Indonesia (MODI) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Terdapat beberapa perusahaan batu bara terbesar di Indonesia yang masih mempunyai cadangan jutaan sampai miliaran ton. Ikuti informasinya berikut ini, ya!
Tambang Batu Bara Terbesar di Indonesia
I. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Adaro mempunyai beberapa perusahaan pertambangan yang mengelola konsesi di Kalimantan Timur serta Sumatera Selatan. Pada 2022, industri ini sukses memproduksi batu bata sampai 62,88 juta ton.
II. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)
Industri ini memproduksi batu bara sebanyak 70 juta ton selama 2022. Pada Oktober 2023, BUMI membeli 100% saham PT Kaltim Prima Coal (KPC), perusahaan pertambangan yang beroperasi di Kalimantan Timur.
BUMI pula mempunyai banyak perusahaan pertambangan batu bara di bawah bendera korporasinya. Ada pula posisi pertambangan yang dikelola BUMI terletak di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, serta Sumatera Selatan.
III. PT Bayan Resources Tbk (BYAN)
BYAN mengelola konsesi pertambangan batu bara di Kalimantan Timur serta Kalimantan Selatan. Perusahaan kepunyaan salah satu orang terkaya di Indonesia ini --Low Tuck Kwong-- memproduksi 38,9 juta ton batu bara sepanjang 2022.
IV. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
PTBA merupakan salah satu emiten batu bara kesukaan para investor. Industri pelat merah ini mempunyai 8 anak usaha, serta mempunyai 5 daerah pengelolaan batu bara serta mengoperasikan 3 pelabuhan. Cadangan sumber daya yang dipunyai PTBA menggapai 3,02 miliyar ton.
Selain itu baca juga berita terkait PTBA: “Punya Cadangan Batu Bara Terbesar, PTBA Sebut Bisa Bertahan hingga 100 Tahun”.
V. PT Kideo Jaya Agung
Industri ini terletak di bawah bendera PT Indika Energy Tbk (INDY). Selama Januari-Oktober 2023, Kideco sukses memproduksi 25,4 juta batu bara. Kideco mengekspor batu bara ke beberapa negeri di Asia.
Tidak hanya kelima perusahaan di atas, masih ada PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) yang sampai kuartal III-2023 sukses memproduksi batu bara sampai 31,7 juta ton. GEMS pula berada di bawah bendera Sinar Mas Grup.
Setelah itu ada PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) yang juga merupakan anak usaha di korporasi Sinar Mas. Industri ini memproduksi 20,4 juta ton batu bara selama semester awal 2023.
Indonesia Ekspor Batu Bara Kemana Saja?
Ekspor batubara termal Indonesia siap memecahkan rekor penjualan tahun lalu. Proyeksi pengiriman buat 2 bulan pertama tahun 2024 melonjak nyaris 25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Informasi pelacakan kapal dari Kpler yang dilansir Reuters, Selasa (20/2), menunjukkan kalau ekspor batubara termal serta bituminus termal Indonesia-yang digunakan buat pembangkit listrik-mencapai 90 juta metrik ton buat bulan Januari serta Februari. Jumlah ini bertambah 24% dibandingkan 2 bulan yang sama di tahun 2023.
Buat tahun 2023 secara keseluruhan, ekspor Indonesia sudah menggapai angka tertinggi baru sebesar 504,6 juta ton. Bila laju ekspor yang tinggi-yang nampak selama tahun ini-dapat dipertahankan, maka tahun 2024 bakal jadi titik paling tinggi baru ekspor batubara termal Indonesia.
China, India, Korea Selatan, serta Filipina ialah pasar utama buat batubara Indonesia selama tahun ini, masing-masing sebesar 33%, 15%, 5,8%, serta 5,1% dari total pengapalan. Bersama dengan Jepang, pasar-pasar tersebut merupakan 5 negeri tujuan utama batubara Indonesia pada tahun 2023.
Kendati demikian, secara volume, 29,4 juta ton yang dikirim ke Cina sampai Februari, nyaris 9% lebih rendah dari pengiriman selama 2 bulan pertama tahun 2023. Tetapi sejauh ini, data pelacakan kapal Kpler mencatat, masih ada lebih dari 21 juta ton kargo batubara Indonesia yang sudah dimuat ataupun lagi dimuat, namun belum mengonfirmasi tujuan akhirnya pada manifes kapal.