Djawanews.com – Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lampung Selatan Rini Ariasih menyebut, ribuan ekor sapi di Kabupaten Lampung Selatan terjangkit penyakit cacar kulit atau Lumpy Skin Disease (LSD).
"Laporan yang sudah diterima ada sekitar 3.000 hewan ternak sapi yang sakit LSD dari populasi sekitar 150.000," katanya, dilansir ANTARA, Senin, 10 Juli.
Dia mengatakan, ribuan ternak sapi tersebut sedang dalam penanganan petugas, dan ada beberapa yang terjangkit meski sudah ada yang membaik, namun masih ada yang masih dalam proses pengobatan.
"Saat ini petugas masih menjalankan pengobatan pada ternak sapi yang sakit, dan petugas kami terus bergerak untuk melakukan vaksinasi serta pengobatan vaksinasi pada ternak sapi yang sehat," kata dia.
Dari sekitar 3.000 ekor ternak sapi yang terpapar LSD, kata dia, kondisinya sudah memasuki masa pemulihan.
"Kami sudah mendapatkan bantuan obat-obatan dan vaksin dari pemerintah pusat, yang langsung kami salurkan," katanya.
Rini meminta kepada seluruh peternak untuk apabila ada sapi yang sakit untuk segera melaporkan kepada petugas kesehatan hewan terdekat untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
"Agar peternak pro aktif, jika ternaknya ditengarai bergejala LSD yang diawali dengan demam, lalu muncul benjolan-benjolan di kulitnya. Segera melaporkan ke petugas Puskeswan terdekat. Jangan menunggu terlalu lama sampai ternaknya tidak mau makan atau benjolannya sudah terlanjur muncul merata di seluruh tubuh, karena akan memperlama masa penyembuhannya," ujarnya.
Pemilik hewan ternak diminta selalu menjaga kesehatan sapi dan selalu membersihkan lingkungan kandang.
"Agar peternak menjaga kebersihan kandang dan sekitarnya, dan mengupayakan menekan keberadaan lalat dan nyamuk dengan rajin melakukan penyemprotan menggunakan obat semprot serangga dan menyemprotkan desinfektan ke kandang yang sudah dibersihkan," imbuh dia.