Djawanews.com – Banjir yang melanda wilayah Bekasi, Jawa Barat, baru-baru ini tidak hanya merugikan warga secara materi, tetapi juga berdampak serius pada sektor pendidikan. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan sebanyak 114 gedung sekolah mengalami kerusakan.
Sekolah yang terdampak banjir mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SLB, SMP, SMA, hingga SMK, baik di Kota maupun Kabupaten Bekasi.
"Untuk SD, di Kabupaten Bekasi ada 45 sekolah, begitu juga di Kota Bekasi, ada 45, totalnya 90 sekolah. SLB di Kabupaten Bekasi ada dua, di Kota Bekasi ada lima, totalnya tujuh. SMA ada empat di Kabupaten Bekasi dan lima di Kota Bekasi, totalnya sembilan. Kemudian, SMK ada lima di Kota Bekasi, dan SMP ada tiga di Kota Bekasi. Jadi, total keseluruhan ada 114 sekolah yang terdampak," jelas Abdul Mu'ti, dalam keteranganya, Kamis kemarin.
Terkait langkah pemulihan sekolah akibat banjir Bekasi, Abdul menambahkan, pemerintah akan menyalurkan bantuan sesuai dengan tingkat kerusakan dan alokasi anggaran yang tersedia. Namun, tanggung jawab perbaikan tidak hanya berada di tangan pemerintah pusat.
"Untuk sekolah yang mengalami kerusakan berat akibat banjir Bekasi, kami akan mencoba membantu sesuai dengan anggaran yang ada. Namun, karena penyelenggaraan pendidikan juga menjadi kewenangan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota, maka nanti akan kami koordinasikan mana yang menjadi tanggung jawab pusat dan mana yang ditangani oleh daerah," tutur Mendikdasmen terkait kerusakan akibat banjir Bekasi.
Banjir Bekasi tersebut mengakibatkan kerusakan berbagai harta benda.