Djawanews.com – Wacana pembangunan rumah sakit (RS) khusus virus menular semacam virus corona terus bergulir. Bahkan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan memiliki 100 pulau yang dapat menjadi opsi lokasi rumah sakit khusus tersebut.
“Ada 100 pulau, banyak banget,” Kata Terawan usai menghadiri rapat internal di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2020).
Meski telah mengantongi 100 lokasi, ia mengaku belum mengerucutkan pulau mana saja yang akan dipilih. Saat ini, proses pengumpulan data dan penimbangan opsi masih dilakukan.
Lokasi Rumah Sakit Virus Menular Tak Harus di Pulau Khusus
Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud Md telah memiliki kriteria khusus bagi rumah sakit yang akan menangani virus-virus menular semacam corona. Salah satu yang disebutkan adalah RS harus memiliki akses yang dekat dengan landasan pangkalan militer dan dekat dengan bandara.
“Tadi ada kriteria harus dekat landas pangkalan militer agar mudah evakuasi. Dekat pangkalan udara, bandara. Itu saja tadi kriterianya,” kata Mahfud, Jumat (7/2/2020).
Lokasi rumah sakit sendiri menurut Mahfud tak harus berada di suatu pulau tak berpenghuni. Bisa dibangun di pulau berpenghuni asal sesuai standar yang berlaku.
Mahfud juga mengatakan, saat ini Indonesia memiliki rumah sakit rujukan untuk virus menular, yakni Rumah Sakit Suliyanto Saroso (RSPI) di Jakarta dan RS Kariadi di Semarang, Jawa Tengah. Jadi, pasien yang terinfeksi virus menular dengan pasien lain tidak ada pemisah secara khusus.
Adanya virus corona yang mewabah di beberapa negara memang membuat Indonesia mewaspadai persebaran virus ini. Indonesia juga menutup akses transportasi ke China sebagai upaya pencegahan. Bahkan, Indonesia memutuskan untuk menghentikan impor makanan dari China. Dikutip dari djawanews.com, penghentian impor makanan ini oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto disebut hanya sementara.