Djawanews.com – Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang mencatat sepanjang tahun 2022 sebanyak 10 orang di Kabupaten Tangerang meninggal dunia akibat wabah Leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus.
“Dari jumlah 10 orang meninggal itu terdiri dari 49 kasus selama 2022,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Sumihar Sihaloho, Jumat, 10 Maret.
Sumihar mengatakan, rata-rata yang terjangkit penyakit leptospirosis itu dari cemaran lingkungan sekitar yang tidak bersih.
"Dan pada 2023 ada 1 kasus tidak ada korban yang meninggal," ucap dia.
Meski telah mecapai 10 orang yang meninggal dunia, Sumihar menuturkan bila Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang belum menetapkan penyakit ini sebagai wabah kejadian luar biasa (KLB). Lantaran kasus ini tidak terfokus pada daerah tertentu.
Menurut Sumihar, meski jumlah kasusnya mencapai puluhan bahkan 10 diantaranya meninggal, pihaknya belum menetapkan sebagai wabah kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, kejadian kasus Leptospirosis kali ini tidak terfokus pada daerah tertentu.
Oleh sebab itu, dalam menangani kasus ini pihaknya tengah menyiapkan langka-langkah pencegahan dan penekanan kasus tersebut.
“Seperti melakukan surveilans sentinel kasus dengan melakukan pemasangan trap tikus disekitar tempat tinggal pasien positif Leptospirosis serta melakukan pembedahan tikus untuk mengambil sampel tikus yang nantinya dicek di BBTKLPP Kemenkes dan Dinkes Provinsi Banten,” ucapnya.
“Selanjutnya, melakukan skrining pada pasien atau orang yang bergejala dengan penggunaan rapid test. Kemudian kita akan bekerja sama dengan lintas sektoral untuk menggiatkan dan mengedukasi kepada masyarakat desa tempat tinggal pasien," sambungnya.
Dalam kesempatannya, Sumihar juga menjelaskan bila penyakit Leptospirosis merupakan jenis penyakit yang mudah menular di tempat yang lembab, seperti di lokasi banjir dan lain sebagainya. Apalagi, lanjutnya, di Kabupaten Tangerang sendiri saat ini termasuk wilayah lembab, akibat sering dilanda banjir.
"Jadi leptospirosis dapat menyebabkan kematian oleh karena itu diharapkan kewaspadaan dan lakukan pencegahan," tutupnya.