Djawanews.com - Twitter menguji coba tampilan baru untuk timeline-nya. Tampilan baru ini membuat Twitter akan terlihat mirip seperti timeline Instagram.
Timeline baru berkonsep edge-to-edge ini membuat tampilan foto dan video jadi terlihat lebih besar. Twitter mengatakan uji coba ini dilakukan untuk mendorong lebih banyak percakapan yang berbasis foto dan video. Twitter ingin penggunanya tidak hanya fokus di cuitan berbasis teks.
Tampilan baru Twitter ini masih dalam tahap uji coba yang diumumkan lewat akun Twitter @TwitterSupport pada Rabu, 8 September 2021.
Terlihat Lebih Penuh
Dalam uji coba ini, cuitan di timeline jadi terlihat memenuhi frame. Tak ada lagi margin besar di sebelah kiri.
Hasilnya, foto dan video setiap cuitan pengguna Twitter tampak lebih penuh. Pengguna juga tidak perlu mengklik foto atau video untuk melihatnya dalam ukuran penuh.
Now testing on iOS:
— Twitter Support (@TwitterSupport) September 7, 2021
Edge to edge Tweets that span the width of the timeline so your photos, GIFs, and videos can have more room to shine. pic.twitter.com/luAHoPjjlY
Desain tampilan baru Twitter ini akan membantu pengguna mengatasi masalah cropping foto. Para pengguna pun mengeluhkan algoritma Twitter sejak tahun lalu karena tampilannya memotong foto di preview cuitan. Hal ini dianggap bias terhadap wajah orang kulit putih.
Twitter pun merespons keluhan itu dengan merilis kontrol yang lebih baik untuk cropping foto dan mengenalkan foto yang lebih besar di timeline-nya. Karena itu, Twitter membawa perubahan itu jauh lebih besar dengan menghadirkan timeline yang lebih fokus pada visualitas ala Instagram.
Keluhan dari Pengguna
Timeline baru Twitter ini baru diuji coba oleh sejumlah kecil pengguna di iOS. Namun, Twitter mendapat keluhan lain meski tampilan timeline barunya ini belum dirilis. Pengguna ternyata merasa pusing saat menggunakannya. Ada juga yang mengatakan perubahan desain ini membuat tampilan Twitter jadi jelek.
"Semakin banyak update yang kamu tambahkan ... aplikasi ini jadi semakin jelek," tulis seorang pengguna Twitter.
"Kalau kamu tetap melanjutkan ini tidak ada orang yang mau menggunakan aplikasi ini," ujar pengguna yang lain.
Masih belum diketahui kapan fitur ini dirilis atau tetap dirilis untuk seluruh pengguna. Sebelum resmi diluncurkan, Twitter pun masih harus menyelesaikan banyak tugasnya.