Djawanews.com – Pada mulanya, Korea Utara memulai perang dengan baik dan mendorong pasukan PBB hingga ke Korea Tenggara, namun pasukan yang dipimpin Jenderal MacArtur tersebut masih mampu bertahan.
Kemudian China pada akhirnya ikut melakukan invervensi kepada AS saat Mao menyiapkan 120.000 pasukan di perbatasan China dan Korea Utara. Namun Mao tidak langsung menyerang dan meminta bantuan Stalin, sayangnya tidak digubris.
Hingga akhirnya pada 19 Oktober 1950, pasukan Mao diam-diam memasuki Korea Utara dan mengejutkan pasukan PBB hingga terpukul ke Selatan, hingga pada tahun 1950 pasukan PBB mendorong kembali tentara komunis kembali ke Zona Demiliterisasi (DMZ) yang ada hingga saat ini.
Dua tahun setelahnya, perang tidak membuathkan hasil dan membuat China mengalami krisis keuangan. Meskipun demikian Stalin tetap keras kepala dan ingin melanjutkan perang.
Hingga tahun 1953 ketika Stalin meninggal dan China dapat menyakinkan akan mengakhiri Perang Korea. Dan pada 27 Juli 1953 terjadi gencatan senjata dengan melahirkan garis Garis Demarkasi Militer (DMZ) yang berlaku hingga sekarang.
Meskipun telah terjadi gencatan dan setengah abad lebih Perang Korea berlalu, sebenarnya hingga kini perang masih memanas. China, AS, Rusia, dan Korea masih tetap “perang dingin” dengan melakukan serangan-serangan melalui ekonomi dan juga siber.