Djawanews.com – Dipa Nusantara Aidit atau D.N Aidit dikenal sebagai pendiri sekaligus Ketua Partai Komunis Indonesia. Ia dilahirkan pada 30 Juli 1923 dengan nama Achmad Aidit.
Ketika dewasa, Aidit memutuskan mengadu nasib ke Jakarta. Ia lantas mendirikan perpustakaan dan melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dagang. Di sinilah Aidit mulai bersentuhan dengan paham komunis. Ia mulai mempelajari teori politik Marxis dan turut serta menjadi bagian Perhimpunan Demokratik Sosial Hindia Belanda, yang kelak berganti nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI).
Aidit juga menjalin hubungan intensif dengan tokoh-tokoh pergerakan seperti Sukarno, Wikana, Chaerul Saleh, Sukarni, dan lainnya. Di era ini pula, Achmad Aidit memutuskan bersulih nama menjadi Dipa Nusantara (D.N.) Aidit.
Singkat cerita, Aidit terpilih sebagai ketua PKI. Di bawah kepemimpinannya, PKI menjadi basis komunis terbesar ketiga di dunia, setelah Uni Soviet dan RRC.
PKI kemudian menjelma sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia dan mulai berani mempengaruhi berbagai kebijakan Soekarno.
Aidit kemudian turut memprakarsai program kerakyatan melalui organisasi seperti Pemuda Rakyat, Gerwani, Barisan Tani Indonesia (BTI), dan Lekra. Namun sayang, program PKI dan Soekarno yang ingin menjadikan Indonesia negara berdikari tanpa campur tangan asing dijegal Amerika Serikat. Puncaknya, AS melalui CIA berkongkalikong bersama Angkatan Darat dan Soeharto memprakarsai insiden berdarah G/30S.
Salah satu rekayasa sejarah terbesar di abad 20 ini tak hanya menempatkan PKI sebagai dalang pembunuhan Dewan Jenderal — yang tak lain dieksekusi oleh Angkatan Darat sendiri, melainkan juga menjadikan paham komunis sebagai hantu menakutkan serta alat pembenaran untuk membantai jutaan orang tak bersalah.
Semua orang yang terlibat dengan PKI pun diburu, tak terkecuali sang ketua, D.N. Aidit yang sempat melarikan diri dan bersembunyi dari kejaran tentara.
Pada 22 November 1965, Aidit ditemukan, dan tanpa sempat diadili, ia dieksekusi di suatu desa di Boyolali oleh orang suruhan Soeharto bernama Kolonel Jasir.