Djawanews.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Puan Maharani akhir-akhir ini mendapat sorotan lantaran mematikan mikrofon fraksi Demokrat dalam sidang paripurna membahas Omnibus Law. Nikita Mirzani pun ikut memberikan sindiran pedas terhadap Puan.
Dalam sindirannya, Nikita mengatakan bahwa Puan kurang fair. Selain itu ia juga menyinggung ingatan Puan atas Pancasila.
Sindiran tersebut ternyata berbuntut panjang. Pasalnya, Gema Puan Maharani Nusantara (GPMN), ormas pendukung Puan, meminta secara tegas agar Nikita segera meminta maaf kepada Puan. GPMN juga menilai kritikan Nikita terhadap Puan adalah bentuk mencari sensasi.
Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM GPMN, Ali Nugroho, sangat menyayangkan tindakan Puan. Karena bullyingnya itu ia meminta agar sang artis segera meminta maaf kepada Puan. Mereka bahkan menyiapkan 100 pengacara untuk melawan Nikita sebagai bentuk keseriusan mereka.
"GPMN akan kumpulkan 100 advokat-advokat dari sabang sampai Merauke yang ada di 30 Provinsi. Dalam waktu 1x 24 jam bila Nikita tidak memohon maaf. Kami adukan ke dewan pers. Kami akan layangkan somasi. Berkomentar tidak esensi." Ujar Ali lewa keterangannya.
Belum ada tanggapan resmi dari Nikita Mirzani terkait masalah ini. Namun ia nampaknya tak gentar menghadapi ancaman dari GPMN. Hal itu terbukti dari Storygram yang diunggah Nikita dalam akun Instagramnya, nikitamirzanimawardi_17. Kemungkinan besar sindiran tersebut diperuntukkan kepada para pendukung Puan Maharani.
Selain itu belum ada langkah hukum secara resmi dari GPMN. Untuk memantau perkembangan kasus Nikita Mirzani dan Puan Maharani dan berita infotainment lain, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.