Djawanews.com – Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, memiliki prediksi bahwa ekonomi nasional pada kuartal III 2020 tetap minus. Dengan kata lain, Indonesia akan masuk jurang resesi—seperti yang dikhawatirkan—karena pertumbuhan ekonomi kuartal II telah minus 5,32%.
Namun, ia tak menjelaskan apakah kontraksi ekonomi pada periode Juli hingga September 2020 akan jadi lebih parah atau lebih baik dari kuartal II.
"Diprediksi kuartal III 2020 alami pertumbuhan negatif," ungkap Sri Mulyani, dalam video konferensi, Rabu (02/09/2020).
Bahkan, Sri Mulyani berpandangan bahwa ekonomi nasional pada kuartal IV 2020 juga belum pulih secara penuh. Ekonomi domestik masih kesulitan untuk tumbuh positif selama pandemi virus corona (covid-19).
"Ekonomi kuartal IV 2020 masih dalam zona sedikit di bawah netral," lanjtunya.
Sepanjang tahun ini, jelas Sri Mulyani, ekonomi Indonesia diprediksi ada di titik minus 0,2% hingga 1,1%. Angka itu lebih buruk dari prediksi sebelumnya, yaitu minus 0,4% hingga 2,3%. Meski demikian, pemerintah tampak optimis pada 2021. Sri Mulyani menargetkan ekonomi pada tahun depan 4,5% hingga 5,5%. Pemulihan ekonomi tersebut akan terlihat pada semester II 2021.
"Jadi semester I tahun depan tidak bisa diasumsikan pemulihan ekonomi yang full power," jelasnya Menteri Keuangan.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.