Djawanews.com – Di tengah pandemi Covid-19 ini pertumbungan ekonomi nasional mengalami kontraksi, tidak terkecuali dengan daerah seperti Yogyakarta. Terkait dengan hal tersebut anggota Komisi B DPRD Kota Yogya, Nurcahyo Nugroho menyatakan jika perlunya ada terobosan untuk penyelamatan UMKM di Kota Jogja.
Nugroho menjelaskan besaran total anggaran Pemerintah Kota Jogja, “Dari total anggaran Pemkot untuk penanganan Covid-19 sejumlah Rp 174 miliar, banyak dialokasikan untuk penanganan dampak ekonomi sejumlah Rp 94 miliar,” ungkapnya, dilansir dari KR (13/8).
Menurut Nugroho, total anggaran tersebut sebagian besar digunakan untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat kewilayahan dan dukungan UMKM serta industri. Namun menurutnya hingga saat ini belum ada progres terkait rencana dan realisasi anggaran dari penanganan ekonomi tersebut.
Nugroho menjelaskan pada saat pemaparan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), target sasaran pembangunan di tahun 2020 mengalami perubahan.
Perubahan tersebut di antaranya pertumbuhan ekonomi dari 5,2 persen menjadi minus 2,20 persen. Selanjutnya tingkat pengangguran, angka kemiskinan serta gini rasio juga mengalami penambahan.
Atas perubahan target tersebut, Nugroho menyarankan agar Pemkot perlu melakukan berbagai terobosan guna menyelamatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Nugroho, hingga saat ini usaha yang dilakukan Pemkot dinilai masih sangat minim. “Pemkot mestinya memiliki upaya terobosan yang lebih besar untuk menahan anjloknya perekonomian, mengingat anggaran telah disediakan,” tandasnya.
Bagaimana aksi riil penyelamatan UMKM dari terobosan yang diutarakan Komisi B DPRD Kota Yogya tersebut? Ikuti perkembangannya hanya di Warta Harian Bisnis Djawanews.