Djawanews.com – Wakil Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Jawa Tengah, Hendro Martono mengungkapkan wacana dihapuskannya mata pelajaran sejarah dari kurikulum sekolah membuat pihaknya resah dan kecewa. AGSI pun menuntut Kemendikbud meninjau kembali penyederhanaan kurikulum nir mapel sejarah tersebut.
"Kami kecewa dan mengkritisi jika mata pelajaran sejarah mau dihapuskan sebab terlalu mahal jika jika mapel sejarah harus dikorbankan. Meski ada program pelajar Pancasila tapi kalau caranya seperti itu salah kaprah. Lalu dengan mata pelajaran sejarah hanya dijadikan pilihan di SMA dan malah dihapus di SMK, maka kami dari Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) menuntut konsep itu ditinjau lagi, kembalikan ke porsi wajib," kata Hendro dikutip dari Tugu Jogja.
"Saat ini di AGSI atau di internal kami sudah banyak yang didiskusikan, baik di daerah maupun di pusat sudah saling berkoordinasi menyikapi persoalan ini. Apalagi dalam draft penyederhanaan kurikulum posisi mata pelajaran sejarah untuk jenjang SMA bergerser dari semula kelompok wajib menjadi pilihan, dan kami menyoroti hilangnya mapel sejarah di SMK," lanjutnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian nasional Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.