Djawanews.com – Yahya Cholil Staquf atau lebih dikenal dengan panggilan Gus Yahya terpilih sebagai Ketua Umum PBNU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 PBNU di Lampung. Gus Yahya mengalahkan petahana Said Aqil Siroj dengan perolehan voting suara, yakni Yahya 337 suara dan Said 231 suara.
Usai resmi menjadi Ketum PBNU baru, Gus Yahya memastikan siap membangkitkan visi misi Presiden RI ke-4 yang juga pernah menjadi Ketum NU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, dalam program-programnya ke depan. Hal ini sesuai cita-cita Gus Yahya yang sejak lama ingin 'menghidupkan' Gus Dur melalui kepemimpinannya di NU.
“Selalu saya ulang-ulang, agenda ke depan ini adalah agenda menghidupkan Gus Dur. Kita tahu, bahwa ini bukan konsep yang sederhana tapi imajinasi masyarakat, imajinasi teman-teman semua tentang Gus Dur. Saya kira akan bisa menangkap apa yang saya maksud dengan menghidupkan Gus Dur,” kata Yahya Cholil Staquf di Lampung, Jumat, 24 Desember.
Dalam memajukan NU, Gus Yahya menilai apa yang dilakukan Gus Dur adalah hal yang istimewa. Menurutnya tak mungkin ada seseorang yang mampu menggantikan Gus Dur. Tetapi Gus Yahya menilai, semua masyarakat NU masih membutuhkan fungsi, peran, dan kehadiran Gus Dur. Sebab itu ia mengajak warga NU untuk membangun strategi agar NU sebagai organisasi bisa hadir dengan visi misi Gus Dur.
“Sehingga masyarakat, ketika merasakan apa yang dilakukan NU, layanan diberikan NU, masyarakat bisa merasakan kembali seolah-olah Gus Dur hadir lagi di antara kita,” tandas dia.
Kisah Yahya Cholil Staquf Bertemu dan Dekat dengan Gus Dur
Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Gus Dur. Namun jauh sebelum itu, kedekatan Gus Yahya dengan Presiden ke-4 ini bermula dari pamannya, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus, yang dekat dengan Gus Dur.
Ia pertama kali bertemu Gus Dur secara langsung lewat pamannya pada 1987. Gus Yahya mengaku sudah mengagumi Gus Dur lewat pemberitaan dan cerita pamannya sejak kecil.
Tak sekali dua kali, Yahya Cholil Staquf menyatakan ingin membangkitkan kehadiran Gus Dur di NU. Sebelum resmi terpilih, ia kerap berjanji akan menghidupkan lagi visi misi Gus Dur di NU jika menjadi Ketum.
“Saya yakin kader-kader NU harus berani berpikir tentang NU, harus berani, karena kalau tidak, kita tidak akan ke mana, kalau tidak kita nanti hanya, kan, berebut remeh-temeh seperti yang selama ini terjadi. Nah, maka mulai sekarang kita harus membangun mentalitas dan mindset baru,” kata Gus Yahya dalam diskusi virtual bertajuk Ngopi Bareng dengan Gus Yahya dari Arena Muktamar NU pada Selasa, 21 Desember.
“Yaitu mindset berpikir tentang mandat peradaban. Sebetulnya mulai generasi saya sampai ke bawah sekarang, seharusnya ini bukan hal yang terlalu sulit karena sudah ada yang memberi contoh, sudah ada yang memulai, dan kita tinggal meneruskan. Siapa yang mulai berpikir tentang mandat peradaban? Ialah Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur,” pungkas Yahya Cholil Staquf.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.