Djawanews.com – Tidak hanya Guru Besar UNP tetapi juga Profesor dari Kyoto University Jepang dan UI ikut mendukung Unhan Beri Gelar Profesor kepemimpinan strategik untuk Bu Mega.
Profesor Mizuno Kosuke dari Kyoto University Japan, seorang emeritus of development studies, mengatakan kepemimpinan Megawati istimewa dan tetap bertahan meski ditentang rezim Orba. Menurutnya Megawati mewarisi gaya Soekarno yang simpati kepada rakyat jelata.
Sementara itu, Profesor UI mengatakan kepemimpinan Megawati membantu pelaksanaan tugas Kemhan dan TNI.
Pendapat Profesor Kyoyo dan Profesor UI tentang Megawati
Mizuno Kosuke merekomendasikan putri Bung Karno diberi gelar guru besar dalam kepemimpinan strategis.
"Karena ia telah diakui sebagai pemimpin politik nasional yang sukses untuk demokratisasi di Indonesia, dan juga pembangunan kelembagaan di tingkat pemerintahan," ungkap Mizuno.
Lebih lanjut Mizuno mengatakan Megawati adalah wakil presiden wanita pertama Indonesia. Dia juga tercatat menjadi presiden wanita pertama.
Selain itu, Megawati juga memimpin partai politik sejak PDI di tahun 1993, hingga PDI Perjuangan saat ini.
Peran pentingnya juga menonjol sebagai pemimpin regional dalam membawa negara dan pemerintahan Indonesia ke tingkat pencapaian kepemimpinan. Yang tidak hanya di tingkat regional tetapi juga di tingkat global
"Dari perspektif ilmu politik, saya percaya pemerintahan dan kepemimpinannya sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan adalah implementasi nyata dari Kepemimpinan Politik," tukas Mizuno.
Yang menarik perhatian Mizuno adalah Megawati melalui semuanya dengan baik walau benar-benar ditentang oleh rezim otoriter Soeharto. Sempat diserang dengan pengerahan kekuatan polisi dan tentara di peristiwa 27 Juli 1996, Megawati terbukti tetap menjadi ketua dan melindungi partai dengan segala cara.
"Usahanya sungguh berani dan berarti dalam proses demokratisasi di Indonesia. Usahanya mendapat simpati dan dukungan tidak hanya dari anggota PDI, tetapi juga dari masyarakat di Indonesia. Sungguh dia menjadi simbol perlawanan terhadap rezim otoriter Presiden Soeharto, dan demokratisasi di Indonesia," ungkap Mizuno.
Untuk diketahu Mizona adalah profesor tamu di UI dan beberapa universitas terbaik dunia.
Selain dari luar negeri, Guru Besar Sosiologi di Universitas Indonesia, Prof. Dr. der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, juga ikut mengapresiasi pemberian gelar profesor kepada Megawati. Ia mengatakan dirinya sudah mempelajari peran penting serta kontribusi Megawati. Baik sebagai wakil presiden, presiden, hingga kini sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
"Dari perspektif ilmu sosiologi, saya menilai tata pemerintahan beliau sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan merupakan wujud nyata aplikasi limu Pengetahuan Kepemimpinan Strategik atau Strategic Leadership," kata Prof. Gumilar.
Megawati dinilainya juga seorang pakar bidang kepemimpinan strategik, yang sangat terkait dengan bidang pertahanan. Selama menjabat, Megawati banyak menerbitkan berbagai kebijakan yang sangat mendukung tugas-tugas Kementerian Pertahanan dan TNI.
Berbagai ide dan gagasannya tentang pertahanan juga dituangkan dalam berbagai dokumen negara dan sebagian ditulis dalam bentuk buku-buku monograf. Seperti buku yang berjudul "Pembangunan Kedaulatan Pangan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa Indonesia" dan "Politik Pendidikan Nasional".
"Kedua buku monograf tersebut menunjukkan pemikiran akademik beliau yang jelas menggunakan perspektif ilmu kepemimpinan berikut aplikasi teori dan kaidah-kaidah parameternya," kata Gumilar.