Djawanews.com – Aparat keamanan Myanmar kian brutal menghadapi gelombang demo menentang kudeta di negara itu.
Pada akhir pekan lalu, Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencatat sebanyak 18 orang tewas akibat terkena muntahan peluru tajam, sementara 30 orang lainnya dilaporkan luka-luka dalam bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan Myanmar.
"Aparat keamanan menembakkan peluru tajam ke arah kerumunan pedemo di Yangon, Dawei, Mandalay, Myeik, Bago dan Pokokku sehingga menyebabkan korban tewas" kata otoritas Kantor HAM PBB dikutip dari Associated Press.
Jumlah korban meninggal tertinggi dalam satu hari unjuk rasa Myanmar tersebut sekaligus menggenapi jumlah korban tewas sebanyak 24 orang.
Kantor HAM PBB juga mengungkapkan terdapat ribuan pendemo yang ditangkap aparat akhir pekan lalu.
Lebih jauh, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dalam pernyataannya mengecam keras tindakan brutal aparat Myanmar yang menggunakan peluru tajam dalam menghadapi demonstrasi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.