Djawanews.com – Relawan Lapor Covid-19 Tri Maharani mengonfirmasi adanya satu orang pasien Covid-19 asal Depok, Jawa Barat yang meninggal di dalam taksi usai ditolak 10 rumah sakit rujukan khusus covid-19.
"Salah seorang keluarga pasien di Depok melaporkan pada 3 Januari 2021 anggota keluarganya meninggal di taksi daring setelah ditolak 10 rumah sakit rujukan covid-19," jelas Tri dikutip dari CNN.
Sejak Desember 2020 hingga awal Januari 2021, total terdapat 23 laporan dari berbagai wilayah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengenai kasus pasien meninggal di perjalanan, dan meninggal di rumah karena ditolak rumah sakit yang mengalami over kapasitas.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 dan libur panjang akhir tahun menurutnya turut menambah lonjakan kasus Covid-19 yang berujung pada kolapsnya sejumlah pelayanan RS rujukan Covid-19.
"Tanda-tanda kolaps layanan kesehatan sebenarnya sudah terindikasi sejak September 2020, yang kemudian mereda pada periode pemberlakuan PSBB di Jakarta. Jelang pertengahan November 2020, Pilkada Serentak dan libur Nataru memperburuk ketidakmampuan RS menampung pasien," jelas Tri.
Simak terus update seputar Covid-19 di Indonesia. Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.