Djawanews.com – Beberapa waktu belakangan ini masyarakat diresahkan oleh kelakuan oknum petani cabai asal Temanggung yang nekat mewarnai cabainya dengan cat semprot.
Setelah ditelusuri, pelaku pengecatan cabai tersebut adalah BN warga Nampirejo, Kecamatan Temanggung, Kabupaten Temanggung. Hal tersebut diungkapkan oleh Panut Sudarno, Kepala Desa (Kades) setempat yang sekaligus meminta maaf.
Sebagaimana dilaporkan serayunews, Panut berjanji jika ulah BN adalah yang terakhir kalinya dari desanya dan menyatakan tidak akan ada kasus serupa terjadi kembali.
“Saya mewakili masyarakat saya dan Temanggung mohon maaf. Terutama kepada masyarakat Banyumas, Bupati dan Pemerintahan Kabupaten Banyumas. Jangan khawatir jangan takut sekarang dijamin aman,” jelas Panut meyakinkan (4/1).
Selain itu, Panut menjelaskan jika ulah BN membuat harga cabai di desanya sempat drop lantaran masyarakat dan pengepul merasa khawatir. Dirinya bahkan menjelaskan jika harga cabai sempat jatuh Rp12 ribu per kilogramnya.
Selain motif ekonomi, Panut mengaku terkejut dengan ulah BN lantaran dirinya dikenal sebagai petani cabai dengan lahan dan hampir setiap bulan panen. Panut menduga jika aksi tersebut memiliki hubungan dengan masalah pribadinya.
“Itu saya kira agak depresi ya. Karena dulu sempat ada permasalah pribadi, gagal nikah,” duga Panut.
Panut juga menyatakan jika BN adalah seorang petani yang lugu lantaran ketika ada berita cabai yang diwarnai, BN langsung mengaku kepada semua orang.
Selain petani cabai asal Temanggung yang nekat mengecat cabai, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.